BANGSAWAN

verba

meluhurkan, memuliakan; membesarkan, mengagungkan, menghormati, mengutamakan

menaikkan, mengangkat

menjunjung, meninggikan

adjektiva

agung, anggun, berwibawa, elegan, luhur, mulia, terhormat

eksklusif, khusus, istimewa, privat, spesial

akbar, besar; indah; mahal, megah, mewah; mulia

berlebih-lebihan, boros, kaya, royal

aristokratis, feodal, kolot, konservatif, kuno, tradisional

kebangsawan-bangsawanan, keningrat-ningratan, kepriya-priyayian

nomina

bangsawan: adiwangsa, aristokrat, darah biru, elite, kaum borjuis, kelas atas, menak, ningrat, permasan, orang berbangsa, priyayi

bangsawan: bangsawan dalam, bangsawan ordo baron, bangsawan ordo satria, bangsawan sosial, priyayi rendah, priyayi tinggi

kebangsawanan: aristokrasi, feodalisme, keningratan, kepriyayian

keagungan, kebesaran, keemasan, kehormatan, kejayaan, keluhuran, kemegahan, kemuliaan

keglamoran, kekayaan, kemakmuran, kemegahan, kemewahan; keroyalan, keborosan

adab, adat, kebiasaan, etika, gaya, kultur, sikap, tata krama, tingkah laku, tindak tanduk, unggah-ungguh

kasta: derajat, golongan, kelas, kelompok, lapisan, strata sosial, tingkat

hak istimewa: hak prerogatif, kebebasan, keistimewaan, keleluasaan, privelese

akhlak, budi pekerti, moralitas

kerajaan: daulat, kedaulatan, mamlakat, monarki, negara, negeri; keraton, kasunanan, kesultanan; daerah kekuasaan, jajahan, koloni

feodalisme, royalisme, tradisionalisme

keluarga kerajaan: maharaja, raja; maharani, maharatu; permaisuri, ratu; pangeran, putra mahkota; putri; ibu suri

perangkat kerajaan: adipati, dayang, hulubalang, menteri, panglima, penasihat, pengawal, punggawa

gelar bangsawan: adipati, andi, Aru Bendari, Bendoro, cokorda, Cut, daeng, Dang, Datu, Dayah, kanjeng, Kanjeng Gusti, Kanjeng Pangeran Harya, karaeng, mas, Mas Ayu, Megat, Ndoro, Ngabehi, Panembahan, pangeran, Panji, raden, raden ajeng, raden ayu, Raden Mas, raden roro, ratu, sutan, Teuku, tubagus, Umbu

kerajaan di Aceh: Kesultanan Aceh, Kesultanan Perlak, Kesultanan Pasai, Kesultanan Trumon, Kesultanan Lamuri

kerajaan di Bali: Kerajaan Bedahulu, Kerajaan Buleleng

kerajaan di Jawa Barat: Kerajaan Dharmasraya, Kerajaan Kandali, Kerajaan Koying, Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Pakuan Pajajaran, Kerajaan Salakanegara, Kesultanan Cirebon, Kerajaan Sumedang Larang, Kerajaan Sunda Galuh, Kerajaan Tarumanegara, Kesultanan Banten

kerajaan di Jawa Tengah: Kasultanan Mataram Islam, Kasunanan Kartasura, Kasunanan Surakarta, Kerajaan Kalingga, Kerajaan Mataram Kuno, Kesultanan Demak, Praja Mangkunagaran

kerajaan di Jawa Timur: Kerajaan Blambangan, Kerajaan Janggala, Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Kanjuruhan, Kerajaan Kediri, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Medang, Kerajaan Singasari

Kerajaan di Maluku: Kerajaan Tanah Hitu, Kesultanan Bacan, Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore

kerajaan di Nusa Tenggara: Kerajaan Amanatun, Kerajaan Amanuban, Kerajaan Larantuka, Kerajaan Lombok, Kesultanan Bima; Kerajaan Andora

kerajaan di Riau: Kerajaan Indragiri, Kesultanan Johor, Kesultanan Lingga-Riau, Kesultanan Pelalawan, Kesultanan Siak, Kesultanan Siak Sri Indrapura

kerajaan di Sulawesi: Kerajaan Mori, Kerajaan Wajo, Kesultanan Bone, Kesultanan Buton, Kesultanan Gowa, Kesultanan Luwu

kerajaan di Sumatra Barat: Kerajaan Bukit Batu Patah, Kerajaan Bunga Setangkai, Kerajaan Dusun Tuo, Kerajaan Inderapura, Kerajaan Jambu Lipo, Kerajaan Kandis, Kerajaan Pagaruyung, Kerajaan Pasumayan Kota Baru, Kerajaan Siguntur, Kerajaan Sontang, Kerajaan Sungai Pagu, Kesultanan Kuntu

kerajaan di Sumatra Selatan: Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam, Kesultanan Sriwijaya; Kerajaan Tulang Bawang

kerajaan di Sumatra Utara: Kesultanan Asahan, Kesultanan Deli, Kesultanan Langkat, Kesultanan Serdang

kerajaan di Yogyakarta: Kadipaten Paku-Alaman, Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat